Ideologi Bangsa Harus Tercermin Dalam Mutu Siaran

30-01-2018 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Bachtiar Aly, foto : doeh/hr

 

 

Ideologi bangsa yang berpihak pada eksistensi NKRI harus tercermin dalam setiap program siaran TV di tanah air. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) perlu memantau mutu siaran sejumlah stasiun televisi tersebut. Ideologi para pemilik perusahaan TV pun bisa terlihat dari konten programnya,

 

Anggota Komisi I DPR RI Bachtiar Aly menegaskan hal tersebut saat mengikuti rapat dengar pendapat Komisi I dengan KPI di DPR, Selasa (30/1/2018). “TV dan radio tidak sekadar menyiarkan, tapi harus ada idiologi yang berpihak kepada NKRI bahwa dia mengembangkan nilai Pancasila. KPI perlu menyampaikannya dengan bahasa lain kepada sejumlah stasuin penyiaran,” paparnya.

 

KPI tak boleh lepas memantau kultur perusahaan stasiun TV di Indonesia. Bisa saja para insan di balik tayangan TV itu menyatakan setia pada ideologi bangsa, tapi yang dilakukan dalam program TV-nya berbeda.

 

“KPI perlu mengawasi corporate culture lembaga dan perusahaan penyiaran. Bisa saja berkedok begini, tapi yang dilakukan lain. Apakah corporate culture ini identik dengan pemilik TV. Dia punya ideologi tertentu lalu pemirsa di-brainwash,” ujar mantan anggoat Dewan Pers ini.

 

Bachtiar berharap, KPI memiliki kemampuan memantau ideologi siaran TV. Bila kelak ada unsur destruktif yang merusak kehidupan dan ideologi bangsa, maka Komisi I pun akan turun mengawasi hal ini. Apalagi, memasuki tahun politik, siaran TV cenderung subjektif. “Mungkin saja KPI ditekan oleh mafia-mafia yang ingin mencederai siaran-siaran TV. Di sinilah wibawa KPI terlihat. KPI harus punya integritas,” ucapnya.

 

Peran KPI selama ini, sambung anggota F-Nasdem tersebut, memang tersamar dan diam-diam memberi arahan dan teguran di belakang siarang TV. Yang penting lagi, KPI tidak ikut larut bersama para mafia siaran TV yang merusak bangsa.

 

“Bila KPI larut bersama mafia, berarti tidak punya tanggung jawab terhadap masa depan bangsa ini. Kami menaruh harapan besar kepada KPI, karena secara diam-diam memberi arahan mau ke mana bangsa akan dibawa. Jangan menganggap pekerjaan ini biasa,” seru Bachtiar. (mh/sc)

 

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...